Jumat, 15 Oktober 2010

Disbintalad
Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat

Visi & Misi | Tugas & Fungsi | Sejarah | Pejabat | Arti Makna Pusara | Penugasan | Sesepuh
Tugas dan Fungsi

Pengertian

a. Pembinaan mental TNI AD adalah segala usahatindakan dan kegiatan TNI AD untuk membentuk , memelihara, serta memantapkan mental anggota TNI AD berdasarkan Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Doktrin Kartika Eka Paksi melalui pembinaan rohani, santiaji dan satikarma serta pembinaan tradisi sehingga mampu dan mantap dalam melaksanakan tugasnya.

b. Pembinaan rohani adalah pembinaan kondisi jiwa seseorang ( anggota TNI AD) untuk mempertinggi moral, budi pekerti yang luhur dengan memperkuat keyakinan beragama, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan yang Maha Esa, maupun dalam hubungan manusia dengan sesamanya ataupun dalam hubungan manusia dengan diri pribadinya.

c. Pembinaan Mental Ideologi adalah pembinaan kondisi jiwa seseorang (anggota TNI AD) untuk membentuk kesatuan tabiat rohaniah yang mencerminkan tingkah laku dan perbuatan yang berdasarkan Pancasila, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

d. Pembinaan tradisi TNI AD adalah pembinaan tradisi-tradisi TNI AD yang tidak bertentangan dengan agama , jiwa Pancasil, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga dengan maksud untuk membangkitkan semangat perjuangan, pengabdian, pengorbanan dan kepahlawanan dalam rangka memelihara identitasnya,

e. Pembinaan Dokumen Sejarah TNI AD adalah kegiatan pengumpulan , pengolahan dan penyusunan dokumen sejarah dan pembuatan film dokumenter, film instruksi atau cerita film sejarah Militer TNI AD, serta penyelenggaraan penyajian dan penambahan dalam rangka pelestarian nilai juang TNI AD dan pengalaman Militer,

f. Pembinaan Museum dan Museum TNI AD adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan , pengolahan , pemeliharaan dan pemanfaatan museum dan monumen dalam rangka pelestarian nilai juang.

g Penulisan sejarah TNI AD adalah penulisan sejarah yang mengandung nilai-nilai juang dalam rangka pembinaan doktrin TNI AD , pelestarian nilai-nilai 45, nilai-nilai TNI 45, dan pengalaman TNI AD serta dalam rangka mempersiapkan serta melaksanakan kegiatan dibidang fungsi sejarah guna mendukung pembinaan mental prajurit bak dibidang pengalaman militer , doktrin maupun di bidang pendidikan.

h. Bintal Fungsi Komando adalah fungsi organik militer yang berkaitan dengan pembinaan mental anggota TNI AD yang penyelenggaraannya menjadi kewajiban dan tanggung jawab Komandan.

Tugas Pokok

Membina dan menyelenggarakan fungsi pembinaan mental dan sejarah kejuangan TNI AD dalam rangka memelihara dan mempertinggi jiwa dan semangat kejuangan TNI AD yang meliputi :

a. Memelihara mental kejuangan prajurit berdasarkan agama , Pancasila , Sapta Marga dan Sumpah Prajurit

b. Pengumpulan data dan bahan kesejarahan bagi penyusunan sejarah TNI AD guna menambah pengalaman dan tradisi kejuangan dalam rangka melestarikan nilai dan semangat kejuangan serta pengembangan TNI AD.

Fungsi

a. Pembinaan rohani (mental spritual)

Memelihara dan membimbing kehidupan kerohanian untuk meningkatkan ketakwaaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan budi pekerti/akhlak yang baik sesuai ajaran dan ketentuan yang berlaku dalam agamanya.

b. Pembinaan Mental Ideologi

Menanamkan ideologi Pancasola dalam kehidupan Prajurit sebagai insan prajurit Pancasila yang berjiwa Sapta Marga dan memegang teguh Sumpah Prajurit,serta dalam melaksanakan perjuangan berpedoman kepada Doktrin Kartika Eka Paksi.

c. Pembinaan Tradisi Kejuangan dan Penulisan Sejarah

• Tradisi Kejuangan : Membina nilai-nilai TNI AD yang sudah dijadikan tradisi TNI AD untuk memelihara semangat perjuangan

• Penulisan sejarah :Menyelenggarakan penulisan sejarah TNI AD yang mengandung nilai-nilai juang dalam rangka pembinaan doktrin TNI AD pelestarian nilai-nilai 45 dan pengalaman TNI AD.

d. Pembinaan dokumentasi sejarah, museumdan perpustakaan.

1) Dokumentasi sejarah :menyelenggarakan atau melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan dokumen, arsip dan pembuatan film dokumenter.

2) Museum : membina museum dan monumen TNI AD, yang berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, pemeliharaan dan pemanfaatannya untuk pelestarian nilai kejuangan TNI AD.

3) Perpustakaan : membina perpustakaan TNI AD yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.
sumber.situs resmi TNI AD

Rabu, 13 Oktober 2010

sejarah pramuka...

DETIK DETIK KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
pintu-gerbang-g-pramuka_resize.gif
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: “http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia”

Minggu, 10 Oktober 2010

KLKP

Tidak lama lagi kami akan mengikutri lomba KLKP UNHAS .Lomba itu akaan di selenggarakan pada tanggal 29 oktober-02 november 2010 .
doa kan kami semoga kami menang.